Wednesday 7 November 2012

Frozen Shoulder

Frozen Shoulder adalah kondisi dimana bahu terasa nyeri dan kehilangan fungsi geraknya karena proses inflamasi. Keadaan ini disebabkan oleh kapsul sendi terinflamasi dan tulang bahu menjadi sulit untuk digerakan. Tidak ada penyebab yang pasti pada frozen shoulder. Tetapi terdapat faktor risiko, termasuk diantaranya :

  • penyakit daerah diskus cervicalis
  • diabetes
  • luka dibahu
  • bekas operasi di bahu
  • bedah jantung terbuka
  • hipertiroidism

Gejala-gejala yang muncul : 
  • penurunan gerakan dari bahu
  • nyeri
  • kekakuan. 
Frozen shoulder tanpa penyebab yang jelas dimulai dengan nyeri. Nyeri tersebut membuat pasien malas mengerakkan lengannya. Gerakan lengan yang sedikit ini menyebabkan kekakuan bahkan kehilangan niat untuk bergerak. Seiring berjalannya waktu, pasien menjadi tidak bisa beraktivitas seperti mencapai kepala dari belakang bahu. 


Pengobatan.
Frozen shoulder dapat diobati dengan pemberian NSAID dan injeksi steroid. Pengobatan dapat memakan waktu hingga beberapa minggu, tetapi butuh 6-9 bulan untuk pengembalian sempurna. Terapi fisik harus bertahap dan intens dan harus dilakukan setiap hari. 

Jika dibiarkan dan tidak dilakukan terapi, kondisi ini seharusnya membaik dalam waktu 2 tahun dengan sedikit kehilangan fungsi gerak. 

Pengobatan  di rekomendasikan jika pengobatan tidak efektif. 

Tuesday 6 November 2012

Sepsis

Sepsis adalah keadaan tubuh yang sedang mengalami respon berat terhadap invasi bakteri atau kuman lain. Respon tersebut dapat juga dikatakan Sistemik Inflamasi Respon Sindrome (SIRS)

Penyebabnya bukan berasal dari kuman itu sendiri, melainkan berasal dari zat-zat kimia yang dilepaskan tubuh sehingga menimbulkan respon tersebut.

Infeksi bakteri dari mana saja dalam tubuh, dapat menyebabkan keadaan yang di sebut dengan sepsis. Fokus infeksi yang biasanya dapat menyebabkan sepsis antara lain :

  • peredaran darah
  • tulang
  • usus
  • ginjal
  • hepar
  • paru-paru
  • dan kulit

Dirumah sakit, fokus infeksi termasuk jalur intravena, luka post bedah, drainase bedah, dan ulkus dekubitus. 

Gejala pada sepsis dapat menimbulkan menurunnya tekanan darah dan menyebabkan syok. Organ tubuh seperti ginjal, hepar, paru dan sistem saraf pusat dapat terganggu karena aliran darah yang buruk. 

Perubahan status mental dan nafas yang cepat dapat menjadi tanda awal sepsis

Pada umumnya, gejala sepsis dapat berupa: 
  • menggigil
  • delirium
  • demam atau suhu tubuh rendah
  • pusing karena tekanan darah rendah
  • nadi cepat
  • gemetar atau shaking
  • kulit kemerahan
  • adanya bruising atau perdarahan 

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah darah rutin, hitung jenis, analisa gas darah, test fungsi ginjal, hitung platelet dan hitung sel darah putih

Pengobatan. Biasanya pasien dengan sepsis dapat diobservasi di ICU, dan antibiotik dapat diberikan secara intravena. 
Oksigen dapat diberikan bila perlu. Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan yang menaikan tekanan darah, dialisi bila terdapat tanda -tanda kearah gagal ginjal, ventilasi mekanik bila terdapat gagal nafas. 

Prognosis : 
Sepsis seringkali merupakan keadaan yang mengancam, terutama pada pasien dengan sistem imun yang menurun atau dengan penyakit kronik. Kerusakan terjadi karena aliran darah yang rendah ke organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal. 


Monday 30 August 2010

Penyakit Pada Telinga tengah

Otitis media akut
  • otalgia
  • sering berhubungan dengan URI
  • eritem dan hipomobilitas dari membran timpani
  • sekret purulen
  • E/ Streptococci, H.influenza
  • penurunan pendengaran , demam
  • Rx/ antibiotik dengan dekongestan hidung
  • kultur fungal
  • timpanocentesis untuk otitis media dengan imunocompromised
  • miringotomi jika terdapat otalgia berat atau ada komplikasi otitis (mastoiditis, meningitis)
  • kalau rekuren : profilaksis jangka panjang dengan sulfametoksasol dan amoxicillin
Otitis Media Kronik dan Kolesteatom
  • Konsekuensi dari infeksi kronik telinga tengah
  • terdapat perforasi membran timani
  • P.aeruginosa , proteus, staphylococci, anaerobic
  • nyeri kalau ada eksasebasi akut
  • Rx/ bersihkan debris , gunakan ear plug untuk proteksi terhadap paparan air dan antibiotik topikal untuk cegah eksasebasi .

  • kolesteatom merupakan variasi dari otitis kronik media.
  • penyebabnya adalah disfungsi tuba yg berkepanjangan, terjadi tekanan negatif yang menyebabkan masuknya bagian flasid dari MT masuk kedalam
  • menyebabkan terbentuknya kantung berlapis epitel skuamos - kemudian menjadi obstruksi
  • terjadi erosi tulang,
  • mengenai saraf facial
  • Rx/ bedah marsupialization kantong timpani atau bedah komplit
Komplikasi dari otitis media
  • Mastoiditis. Supuratif. Terjadi karena otitis media yang tidak terobati secara adekuat. Terjadi nyeri postauricular + eritem + demam Perlu mastoidectomy
  • Petrous Apicitis
  • Osteomielitis
  • Paralisis nervus facialis
  • Sigmoid Sinus trombosis
  • infeksi CNS

Otosklerosis
  • pengerasan tulang terutama stapes
  • terjadi tuli konduktif
  • Rx/ sodium flouride jangka panjang
Trauma telinga tengah
  • perforasi membran telinga dapat terjadi karena impaksi atau trauma akustik berat
  • Harus memakai ear plug saat berenang dan mandi selama peroide penyembuhan
  • Hemotimpanum terjadi karena trauma tumpl dan barotrauma .

Penyakit Pada Tuba Eustachius

Disfungsi tuba eustachius
  • Normalnya, tuba tertutup, dan hanya terbuka jika ada gerakan menelan atau menguap.
  • JIka terjadi disfungsi, udara tertahan dalam telinga tengah dan terjadi tekanan negative.
  • Penyebab paling banyak berhubungan dengan edem ( karena URI) dan alergi
  • Rx/ dekongestan intranasal dan sistemik
  • Pada pasien allegic, dapat diberi intranasal KS

Otitis Media Serosa
  • tuba tertutup dalam waktu yang lama
  • tekanan negatif menyebabkan transudasi cairan
  • kebanyakan pada anak-anak yang tubanya sempit
  • Rx/ mirip dengan disfungsi tuba. KS jangka pendek, antibiotik oral
Barotrauma
  • tekanan barometrik sering terjadi pada perjalanan dengan pesawat, underwater
  • saran untuk sering menela, menguap
  • dekongestan sistemik (pseudoefedrin)
  • topical dekongestan (phenylepfrin)
  • Miringotomi

Penyakit Pada Kanal telinga

Impaksi serumen (Wax)
  • Serumen merupakan sekresi proteksi pada bagian kanal telinga luar.
  • Kebanyakan orang, pembersihan terjadi alamiah.
  • Impaksi serumen diinduksi karena penyakit
  • Dapat dikurangi dengan ear drops, pembersihan mekanis, suction, irrigation.
  • irrigation dengan air sesuai dengan suhu tubuh dan hindari respon kalorik vestibular.
Benda Asing (Foreign Bodies)
  • lebih banyak pada anak anak dari pada dewasa
  • Irrigasi dengan cairan tidak boleh dilakukan jika terdapat benda asing organik. Karena dapat membuat swelling.
  • Insect yang hidup dapat diimobilisasi terlebih dahulu kemudian diambil + lidocaine.
Otitis Externa
  • eritema dan edema pada kanal telinga
  • sering terdapat eksudat purulen
  • otitis eksterna yang menetap pada pasien diabetik atau immunocompromised dapat menyebabkan osteomielitis pada dasar tengkorak yang disebut otitis eksterna maligna.
  • E/ trauma, infeksi gram neg (pseudomonas, proteus), jamur.
  • Otik drops AB dan KS (neomisin sulfat, polimiksin B, dan hidrokortison) pada keadaan asam
  • Jika terdapat sekret purulent, sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu agar obat topikal dapat masuk
  • jika terdapat edem pada dinding kanal, dapat diberi alat tambahan "wick" untuk memfasilitasi masuknya obat
  • jika terdapat selulitis berikan oral floroquinolon (ciprofloksasin)
Otitis Maligna Externa
  • E/ pseudomonas aeruginosa.
  • osteomielitis mulai dari bawah, clivus, hingga contralateral skull base.
  • Sering mengenai saraf (N VI, VII, IX, X, XI, XII)
  • D/ erosi tulag dan CT scan
  • Rx/ medical + antibiotik antipseudomonas (ciprofloxacin)
Oksostoses dan osteoma
  • Kelebihan pertumbuhan tulang pada kanal telinga
  • osteoma tidak terdeteksi sampai menimbulkan gejala obstruksi atau infeksi
  • Multiple eksostoses, didapat dari terpapar air dingin sering dan harus diobati dengan bedah
Neoplasia
  • kebanyakan karsinoma (ganas)
  • harus diterapi dan didiagnosa dengan biopsi.

Penyakit Pada Daun telinga (Pinna)

Kebanyakan penyakit pada telinga luar berhubungan dengan dematologis.
  • Kanker kulit karena terpapar matahari paling sering dan dapat diobati dengan tehnik standart.
  • Hematoma auricular karena trauma dapat dengan cepat dikenali dan di drainasi untuk mencegah deformitas kartilago
  • Selulitis aurikel harus diobati dengan benar untuk mencegah perikondritis dan deformitas lainnya.
  • Pengobatan dengan kortikosteroid untuk mencegah disolusi kartilago.

Konjungtivitis

Konjungtivitis merupakan penyakit mata yang paling sering ditemukan. Dapat terjadi akut maupun kronis. Juga dapat dibagi menurut etiologi nya :

Konjungtivitis Bakteri
E/ staphylococci, streptococci, haemophilus, pseudomonas, moraxella.
G/ sekret purulen, tdk ada penurunan penglihatan.
Pada kasus yang berat dapat dilakukan swab dan kultur peyebab.
Rx/ self-limited, 10-14 hari jika tdk diobati.
Sulfonamide topikal 3kali /hari . infeksi sembuh dalam waktu 2-3hari.

a. Infeksi gonokokal. terjadi karena kontak langsung dengan sekresi genital. sekret purulen, merupakan kasus kegawatdaruratan karena dapat menyerang kornea. Diagnosis dikonfirmasi dengan pewarnaan dan kultur bakteri.
Rx/ 5 hari ceftriaxone parenteral 1-2 gram/ hari.
Ab spt bacitracin atau eritromicin dapat ditambahkan

b. Infeksi clamidia. ( Trachoma dan inklusi konjungtivitis)
biasanya terdapat folikel pada limbus, ada sikatrik yang menyebabkan entropion dan trichiasis.
diagnosis dengan PCR
Rx/ tetracycline atau eritromisin 250mg 4kali sehari
doxycycline 100 mg 2x/ hari.
pemberian topikal tidak banyak berpengaruh.

Konjungtivitis viral
E/ adenovirus tie 3.
Biasanya berhubungan dengan faringitis, demam, malaise, preauricular adenopati.
Konjungtiva palpebra kemerahan dan ada sekret cair,

Epidemik keratoconjungtivitis, E/ adenovirus 8,19,29,37.
Komplikasi lebih ke hilangnya penglihatan dan infiltrat subepitel kornea.

Dapat diberikan sulfonamid topikal untuk menghindari infeksi sekunder bakteri.


Konjungtivitis Sicca (dry eyes)
Banyak terjadi pada wanita yang sudah tua.
Terjadi karena hipofungsi dari kelenjar lakrimasi (penuaan, herediter, penyakit sistemik, obat).
atau juga bisa terjadi karena evaporasi berlebihan, defisiensi musin (malnutrisi)
G/ kering, kemerahan .
Pada kasus berat / fotofobia, susah menggerakan kelopak mata, sekresi mukus berlebih.
D/ Test Schirmer's
Rx/ artificial tears.

Allergic Eye Disease
sekresi cairan mata yang berlebih, kemerahan, fotofobia, kehilangan penglihatan
hiperemi dan edem,
Pada vernal keratokonjungtivitis terdapat cobblestone.
Rx/ antagonis H1
topical vasokonstriktor.