Tingkat kesadaran yang utuh diatur oleh kedua hemisfere serebri dan ARAS (ascending reticulating activation system)
Pendekatan klinis pada pasien dengan gangguan kesadaran :
- Selalu lakukan ABCs (Airway, Breathing, Circulation)
- Pencarian etiologi (dari anamnesa singkat dan tanda rangsang meningeal)
- Lakukan pemberian glukosa, thiamin, dan naloxone bila diperlukan. Kebanyakan keadaan gawat dengan tidak ada etiologi membutuhkan ini.
- Lakukan pemeriksaan neurologik untuk menentukan ada tidaknya refleks batang otak dan mencari tanda fokal
- Jika ada tanda fokal : kerusakan struktural
- Jika tidak ada tanda fokal : kerusakan diffuse
Jika dicurigai adanya lesi struktural, lakukan noncontrast head CT.
Jika dicurigai adanya lesi diffuse, CT scan kepala digunakan untuk melihat adanya edem serebral, tanda dari kerusakan iskemik hipoksik global, lesi bilateral yang menyerupai proses diffuse.
CT scan harus didahului sebelum dilakukan LP. Untuk mencegah herniasi otak jika terdapat massa intracranial.
EEG dilakukan untuk melihat seberapa dalam coma dan dapat mencari diagnosisnya.
Pengobatan pada pasien dengan penurunan kesadaran dilakukan dengan koreksi etiologi.
Jika terdapat peningkatan tekanan intrakranial, segera lakukan reposisi kepala (naikkan 30 derajad, hiperventilasi, dan berikan diuretik osmotik mannitol).
Jika tekanan intrakranial rendah tetapi masih terdapat kegawatan neurologik, curiga adanya herniasi otak .
Prognosis tergantung dari etiologi dan umur pasien
No comments:
Post a Comment