Konjungtivitis Bakteri
E/ staphylococci, streptococci, haemophilus, pseudomonas, moraxella.
G/ sekret purulen, tdk ada penurunan penglihatan.
Pada kasus yang berat dapat dilakukan swab dan kultur peyebab.
Rx/ self-limited, 10-14 hari jika tdk diobati.
Sulfonamide topikal 3kali /hari . infeksi sembuh dalam waktu 2-3hari.
a. Infeksi gonokokal. terjadi karena kontak langsung dengan sekresi genital. sekret purulen, merupakan kasus kegawatdaruratan karena dapat menyerang kornea. Diagnosis dikonfirmasi dengan pewarnaan dan kultur bakteri.
Rx/ 5 hari ceftriaxone parenteral 1-2 gram/ hari.
Ab spt bacitracin atau eritromicin dapat ditambahkan
b. Infeksi clamidia. ( Trachoma dan inklusi konjungtivitis)
biasanya terdapat folikel pada limbus, ada sikatrik yang menyebabkan entropion dan trichiasis.
diagnosis dengan PCR
Rx/ tetracycline atau eritromisin 250mg 4kali sehari
doxycycline 100 mg 2x/ hari.
pemberian topikal tidak banyak berpengaruh.
Konjungtivitis viral
E/ adenovirus tie 3.
Biasanya berhubungan dengan faringitis, demam, malaise, preauricular adenopati.
Konjungtiva palpebra kemerahan dan ada sekret cair,
Epidemik keratoconjungtivitis, E/ adenovirus 8,19,29,37.
Komplikasi lebih ke hilangnya penglihatan dan infiltrat subepitel kornea.
Dapat diberikan sulfonamid topikal untuk menghindari infeksi sekunder bakteri.
Konjungtivitis Sicca (dry eyes)
Banyak terjadi pada wanita yang sudah tua.
Terjadi karena hipofungsi dari kelenjar lakrimasi (penuaan, herediter, penyakit sistemik, obat).
atau juga bisa terjadi karena evaporasi berlebihan, defisiensi musin (malnutrisi)
G/ kering, kemerahan .
Pada kasus berat / fotofobia, susah menggerakan kelopak mata, sekresi mukus berlebih.
D/ Test Schirmer's
Rx/ artificial tears.
Allergic Eye Disease
sekresi cairan mata yang berlebih, kemerahan, fotofobia, kehilangan penglihatan
hiperemi dan edem,
Pada vernal keratokonjungtivitis terdapat cobblestone.
Rx/ antagonis H1
topical vasokonstriktor.
No comments:
Post a Comment