Monday, 30 August 2010

Pemeriksaan Okular

  1. Pemeriksaan visus
    Dengan Snellen Chart. Koreksi hingga 20/20 (feet) , atau 6/6 (metric)

  2. Pemeriksaan lapang pandang
    Dapat menggunakan Amsler chart












  3. Pemeriksaan pupil. Untuk melihat ukuran dan reaksi terhadap sinar dan akomodasi.
    Reaksi pupil yang buruk dapat terjadi karena palsi nervus III, keruskan iris karena glaukoma akut, obat midriasis, pada Horner's syndrome.


  4. Pergerakan otot ekstraokular. Untuk melihat apakah pergerakan kedua bola mata sama atau tidak. Kelainan yang mungkin terjadi adalah trophia, phoria, dan nistagmus.


  5. Proptosis (eksoftalmus). Merupakan pembesaran garis palpebra. Dilakukan dengan cara meminta pasien melihat kebawah dan kelopak mata bagian atas di lipat oleh pemeriksa.
    Penyebab eksoftalmus : cellulitis, tumor, pseudotumor orbita.


  6. Ptosis. Penyebab neurologis yang menyebabkan ptosis adalah sindrom Horner, dimana pupil mengalami konstriksi , palsi nervus III. Terdapat juga pada Myastenia Gravis.


  7. Pemeriksaan segmen anterior . Dengan flashlight dan loop. Untuk mendeteksi adanya keratitis, inflamasi intraokular, glaukoma akut, episkleritis dan skleritis, hipopion dan hifema.

  8. Pemeriksaan ofltalmoskop langsung.
    Idealnya menggunakan tropicamid 0,5-1% untuk dilatasi pupilnya. Untuk melihat adanya red reflect, derajad kekeruhan, kelainan pada optic disk, lesi makular, pembuluh darah retina.
    Dapat terlihat kelainan pada kornea, lensa, vitreus










No comments:

Post a Comment